Kamis, 09 Juni 2011

Ngumpul Bareng







Senin, 06 Juni 2011

Malam Latihan



Ujian Tingkat Dasar

Sebelum memulai ujian tingkat sebagaimana biasa, setelah menempuh perjalanan dari kota Samarinda-Balikpapan setelah rombongan sampai ke lokasi pantai manggar langsung mencara posko guna tempat menyimpan barang-barang dan kegiatan lainnya.

Setelah kurang lebih 5 jam dalam perjalanan, selain macet 3 kali melakukan singgah sembari menjemput salah seorang panitia, perutpun wajib di isi. Dengan menjalankan sunnah yakni makan satu tempat dengan rame-rame, selain menjalankan sunah juga akan menambah suasana kebersamaan di tiap peserta.


Setelah perut terisi, Sholat magribpun dilaksanakan. namun mengingat tempat yang sangat terbatas maka sholat berjamaahpun dilakukan dengan dua kali.





Serangkaian tes fisik pun turut mewarnai pelaksanaan ujian kenaikan tingkat dasar. walaupun tes yang dilakukan masih jauh lebih ringan, namun itu semua dilakukan atas permintaan sang Guru sebab mengingat peserta harus menjadi kondisi fisik agar selalu tetap fit selama semalam suntuk tanpa tidur.

(Terlihat Sardin menginjak perut peserta ujian)

Senin, 08 November 2010

Belajar Dari Alam


Hening.........................
Hanya Dengan Mengunci Mata, Telinga, Mulut, dan Panca Indra Lainnya Kemudian Diteruskan Dengan Mendengarkan Suara dan Kehidupan (Metafisik) Baik Itu Tumbuhan, Hewan Maupun Mahluk Imateril Lainnya Maka Kita Akan Mendengar Jauh Yang Tidak Pernah Kita Alami Sebelumnya.

Selayaknya Sholat Yang Hanya Menggunakan Unsur Bathin Agar Kita Jauh Lebih Peka Terhadap Berbagai Tanda Yang Di Keluarkan Oleh Alam Bahkan Untuk Berkomunikasi Dengan Seluruh Mahluk Di Jagad Raya.

" JADILAH MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA.....KARENA MANUSIA ADALAH PEMIMPIN MAHLUK YANG ADA.......SEHINGGA KARENANYA KITA AKAN JAUH MASUK KE DALAM KESADARAN YANG PALING TERDALAM -LEBIH DALAM DARI LAUTAN DAN LEBIH TINGGI DARI PANDANGAN KITA SENDIRI. MANUSIA SEBAGAI PEMIMPIN DENGAN SEGALA KETERBATASANYA TIDAK AKAN MUNGKIN MENYAKITI BAIK ITU KEPADA SESAMA MAUPUN KEPADA MAHLUK YANG NAMPAK MAUPUN TIDAK KARENA SEORANG PEMIMPIN DAPAT MENGAYOMI, MEMBERIKAN RASA AMAN DAN KETENTRAMAN SEHINGGA TIDAK AKAN ADA KERUSAKAN DIMUKA BUMI....................."

Kamis, 17 Juni 2010

DOA NABI HIDIR AS


DOA NABI HIDIR AS (Doa Menolak Bala)



دُعَاء الفرَج لِسَيِِّدِنَا الخِضِرْ عَلَيْة السَّلاَم

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
اَللَّهُمَّ كَمَا لَطَفْتَ فِى عَظَمَتِكَ دُونَ اللُّطَفَاءِ، وَعَلوْتَ بِعَظَمَتِكَ عَلَى الْعُظَمَاءِ ، وَعَلِمْتَ مَاتَحْتَ أَرْضِكَ كَعِلْمِكَ بِمَا فَوْقَ عَرْشِكَ ، وَكَانَتْ وَسَاوِسُ الصُدُورِ كَاْلعَلاَنِيَّةِ عِنْدَكَ ، وَعَلاَنِيَّةُ اْلقَوْلِ كَالسِّرِ فِى عِلْمِكَ ، وَانْقَادَ كُلُّ شَىْءٍ لِعَظَمَتِكَ ، وَخَضَعَ كُلُّ ذِى سُلْطَانٍ لسُلْطَانِكَ ، وَصَارَ أَمْرُ الدُّنْيَا والْأَخِرَةِ كُلُّهُ بِيَدِكَ، اِجْعَلْ لِى مِنْ كُلِّ هَمٍ أَصْبَحْتُ أَوْ أَمْسَيْتُ فِيهِ فَرَجًا وَمَخْرَجًا، اللَّهُمَّ إِنَّ عَفْوَكَ عَنْ ذُنُوبِى ، وَتَجَاوَزَكَ عَنْ خَطِيئَتىِ ، وَسِتْرَكَ عَلَى قَبِيحِ عَمَلِى ، أَطمِعْني أَنْ أَسْألَكَ مَا لاَ أَسْتَوْجِبُهُ مِنْكَ مِمَّا قَصَّرْتُ فِيهِ ، أَدْعُوكَ اَمِنًا وَأَسْألُكَ مُسْتَأْنِسًا . وَإِنَّكَ الْمُحْسِنُ إِلَىَّ، ، وَأَنَا الْمُسِيئُ إلىَ نَفْسِى فِيِمَا بَيْنِى وَبَيْنِكَ ، تَتَوَدَّدُ إِلىَّ بِنِعْمَتِكَ، وَأَتَبَغَّضُ إلَيْكَ بِالْمعَاصِى، وَلَكِنَّ الثِّقَةَ بِكَ حَمَلَتْنِى علَى الْجَرَاءَةِ عَلَيْكَ، فَعُدْ بِفَضْلِكَ وإحْسَانِكَ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الَّرَحِيم، وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ .

Doa Al Faraj li Sayyidina Al Khidir Alaihissalam

Bismillahirrahmanirrahim

Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallim,
Allahumma kamaa lathafta fii ‘azhamatika duunalluthafaa, wa ‘alawta bi‘azhamatika alal ‘uzhamaa, wa ‘alimta maa tahta ardhika ka’ilmika bimaa fauqa ‘arsyika, wa kaanat wasaawisusshuduuri kal’alaaniyyati ‘indaka, wa ‘alaaniyyatulqauli kassirri fii 'ilmika, wanqaada kullu syai-in li ‘azhamatika, wa khadha’a kullu dzi sulthaanin li sulthaanika, wa shaara amruddunya wal aakhirati kulluhu biyadika.

Ij’al lii min kulli hammin ashbahtu aw amsaiytu fiihi farajan wa makhrajaa,
Allahumma inna ‘afwaka ‘an dzunuubiy, wa tajaawazaka ‘an khathii’athiy, wa sitraka alaa qabiihi a’maaliy,
athmi’niy an as-aluka maa laa astawjibuhu minka mimma qashhartu fiihi, ad’uuka aaminan, wa as;aluka musta;anisaa. Wa innakalmuhsinu ilayya, wa analmusii’u ilaa nafsiy fiima bayniy wa bainika, tatawaddadu ilayya bini’matika, wa atabagghadhu ilaika bilma’ashiy, walakinnattsiqata bika hamalatniy 'alal Jaraa-ati ‘alaika, fa’ud bifadhlika wa ihsaanika 'alayya. innaka antattawaaburrahiim ,wa shallallahu alaa Sayyidina Muhammadin wa alihi wa shahbihi wa sallam.


DOA MOHON KESELAMATAN
NABI KHIDIR AS

Wahai Allah, Sebagaimana Engkau telah berlemah lembut dalam Keagungan Mu melebih segenap kelembutan, dan Engkau Maha Luhur dan Keagungan Mu melebihi semua Keagungan, Dan Engkau Maha Mengetahui terhadapa apa apa yg terjadi di Bumi sebagaimana Engkau Maha Mengetahui apa apa yg terjadi Arsy Mu, dan semua yg telah terpendam merisaukan hati adalah jelas terlihat dihadapan Mu, dan segala yg terang terangan diucapkan adalah Rahasia Yang terpendam dalam Pengetahuan Mu, dan patuhlah segala sesuatu pada Keagungan Mu, dan tunduk segala penguasa dibawah Kekuasaan Mu,
maka jadilah segenap permasalahan dunia dan akhirat dalam Genggaman Mu, Maka jadikanlah segala permasalahanku dan kesulitanku segera terselesaikan dan termudahkan pada pagiku atau soreku ini, Wahai Allah kumohon maaf Mu atas dosa dosaku, dan kumohon pengampunan Mu atas kesalahan kesalahanku,
dan kumohon tabir penutup Mu dari keburukan amal amalku, berilah aku dan puaskan aku dari permohonanku yg sebenarnya tidak pantas diberikan pada Ku karena kehinaanku, kumohon pada Mu keamanan, dan kumohon pada Mu Kedamaian bersama Mu, S
ungguh selalu berbuat baik padaku, sedangkan aku selalu berbuat buruk terhadap diriku atas hubunganku dengan Mu, Kau Ulurkan Cinta kasih sayang lembut Mu padaku dengan kenikmatan kenikmatan Mu, sedangkan aku selalu memancing kemurkaan Mu dg perbuatan dosa, namun kuatnya kepercayaanku pada Mu membawaku untuk memberanikan diri lancang memohon pada Mu, maka kembalikanlah dengan Anugerah Mud an Kebaikan Mu padaku, Sungguh Engkau Maha Menerima hamba hamba yg menyesal dan Engkau Maha Berkasih sayang,
Dan shalawat serta salam atas Sayyidina Muhammad serta keluarga dan limpahan salam, dan segala puji bagi Allah Pemilik Alam semesta.

Kamis, 13 Mei 2010

Menuju Ahklakul Kharimah






Rasulullah SAW bersabda kepada menantunya, Ali r.a. , " Wahai ‘Ali, setiap sesuatu pasti ada penyakitnya.

Penyakit bicara adalah bohong

penyakit ilmu adalah lupa

penyakit ibadah adalah riya’

penyakit akhlaq mulia adalah kagum kepada diri sendiri

penyakit berani adalah menyerang

penyakit dermawan adalah mengungkap pemberian

penyakit tampan adalah sombong

penyakit bangsawan adalah membanggakan diri

penyakit malu adalah lemah

penyakit mulia adalah menyombongkan diri

penyakit kaya adalah kikir

penyakit royal adalah hidup mewah, dan

penyakit agama adalah nafsu yang diperturutkan…."

Ketika berwasiat kepada ‘Ali bin Abi Thalib r.a. Rasulullah SAW bersabda, "Wahai ‘Ali, orang yang riya’ itu punya tiga ciri, yaitu : rajin beribadah ketika dilihat orang, malas ketika sendirian dan ingin mendapat pujian dalam segala perkara. "
Wahai ‘Ali, jika engkau dipuji orang, maka berdo’alah, " Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik daripada yang dikatakannya, ampunilah dosa-dosaku yang tersembunyi darinya, dan janganlah kata-katanya mengakibatkan siksaan bagiku…"

Ketika ditanya bagaimana cara mengobati hati yang sedang resah dan gundah gulana, Ibnu Mas’ud r.a berkata, " Dengarkanlah bacaan Al-Qur’an atau datanglah ke majelis-majelis dzikir atau pergilah ke tempat yang sunyi untuk berkhalwat dengan Allah SWT Jika belum terobati juga, maka mintalah kepada Allah SWT hati yang lain, karena sesungguhnya hati yang kamu pakai bukan lagi hatimu…"

Senin, 01 Februari 2010

MUAHSYABAH DIRI


Aku kumpulkan sekalian dosa-dosa ku yang menghimpit jiwaku aku melihat seluruh dunia adalah dosa Rata Tengah izinkan daku meletakkan segala dosa di bawah tapak kaki ku.
Aku hadapkan pandangan kepada kebaikan
bila daku melihat diriku yang baik berdatangan diri-diri lain menghijab izinkan daku meletakkan segala kebaikan di bawah dosa-dosa.

Aku berhadapan dengan keinginan-keinginan tanpa dosa jiwa belum tenang keinginan-keinginan mengheret kepada kegelisahan tidak sabar. Wajah keinginan memperlihatkan ego diri takutkan kesusahan dan kehinaan.

Keinginan adalah dosa sebenar
dosa-dosa lain adalah anak-anaknya walaupun anak-anak dikuburkan ibu akan terus melahirkan anak-anak baharu. Bagaimana menghapuskan keinginan bukankah ia adalah diriku sendiri.

Aku melihat kepada diriku terasa kesamaran di sebalik diri yang berkeinginan dalam kesamaran itu wujud diri yang suci murni tanpa keinginan.
Ia tidak dikurung oleh jasad tiada ruang tiada zaman.

Ia sentiasa damai dan tenteram
namun ia tidak diberi kesempatan untuk memperlihatkan wajahnya. Kuburkan diri yang berkeinginan! begitulah ucapan Mu yang ku dengar.

Bila daku mendengar ucapan Mu
aku melihat diri ku berada di tengah-tengah di antara Engkau dan diri yang berkeinginan aku melihat diri yang berkeinginan itu bukanlah diriku yang sejati ia hanyalah bayang-bayang yang muncul dari pancaran cahaya Mu kepadaku yang terhijab mengapa kepada bayang penglihatan ku tertuju sedangkan Engkau adalah cahaya dan aku yang menerima cahaya bayang adalah kegelapan mengapa terpesona dengan kegelapan.

Engkau terangi daku dengan cahaya Mu
untuk ku kenali diriku agar pengenalan itu membuatku melihat cahaya Mu dan mengetahui bahawa cahaya Mu yang paling nyata sedangkan aku dan lain-lainnya adalah zarah-zarah yang terapung-apung di dalam angkasa raya cahaya Mu.

Cahaya Mu yang tanpa warna tanpa rupa adalah kebijaksanaan tanpa tara dengannya segala menjadi nyata. Sekalian wajah-wajah adalah cermin wajah Mu cermin itu adalah keindahan keindahan adalah bayangan wajah Mu keindahan adalah rasa hati bukan bentuk bukan rupa apabila hati mesra di dalam keindahan Mu itulah penatapan wajah Mu bulat, leper, atau panjang putih, kuning atau hijau kelmarin, hari ini atau esok semuanya tidak menjadi soal pada hati yang melihat keindahan wajah Mu. Hati itulah rahsia besar.